Wednesday, 13 June 2012

Segelap Malam,Seindah Cahaya Bintang

Oleh Asyifa Raudhatul Jannah

Tangisnya pun pecah dalam sujud akhirnya pada yang maha kuasa,,,
dia tak mampu lagi menahan sakit yang ditorehkan kedua orang tuanya karena perjodohan yang tidak ia inginkan…
seberkas cahaya malam menyusup kedalam kamarnya yang kini terasa sesak,dari balik jendela kecilnya nampak rembulan yang tersenyum manis di tengah gelapnya malam, dan bintang yang terus bersinar indah dalam kesendirian…..

“harapan itu masi ada… yaaa masi ada”. Nabila membatin
“jangankan ijab qobul undanganpun belum diedar… yaaa Allah nabila mohon tunjukkan kekuasaanmu dan datangkan keajaiban itu,,, nabila lemah. Sangat lemah.
Nabila gak akan mampu menentang keinginan abah, tapi nabila berharap besar padaMU
Hanya padaMU yaa robb… nabila pasrahkan segalanya dan nabila memohon keajaiban itu” rintihnya dalam hati…
Nabila terus berdoa dan menangis, mengadu pada robb-nya yang maha pengasih atas segala kesulitan dan tekananya selama ini.
Nabila adalah anak ke dua dari tiga bersaudara kakaknya seorang wanita yang kini kuliah di salah stu universitas negri di kotanya dan seorang adiknya yang masi kecil.
Sejak abahnya menganut golongan yang membawanya pada kemusryikan,nabila menjadi boneka hidup yang semua haknya dicabut tanpa tolerans,kehidupannya kemudian dimonopoli dalam kekuasaan abanya,tdk beloh begini dan begitu serta harus seperti ini dan seperti itu.melelahkan.sangat melelahkan.
Hinggah suatu saat umur nabila tepat 16 thn abahnya langsung menjodohkannya dengan seorang pemuda keturunan arab yang punya pemahaman yang sama dengannya (musryik)

“tapi nabila masi ingin sekolah baah, nabila juga ingin kuliah seperti kakak, nabila ingin mengejar impian nabila”ucapnya sedikit takut

“kamu itu cewek! Gak ada gunanya sekolah nanti kerjaannya Cuma di dapur dan mengurusi suami.sekolahin kamu itu Cuma buang-buang duit, pada akhirnya hanya merepotkan dan menyusahkan abah saja. Mending kamu segera menikah agar beban abah hilang!”

Sakit,sungguh sakit hati nabila. ucapan abahnya bagaikan sembilu yang menyayat-nyayat perasaannya yang begitu lembut… abah… apa hanya nabila yang abah anggap sebagai beban??? Bagaimana dengan kakak dan adik? Setiap kali memberikan mereka pakaian atau duit abah selalu bilang itu kewajiban, tapi kenapa padaku menjadi beban? Bukankah nabila anak abah dan ummi juga? Tapi kenapa baah? Abah bilang nabila perempuan dan gak perlu sekolah,tapi kakak kan juga seorang perempuan, abah mnyekolahkan dan membiayai kuliah kakak, menyediakan dia kontrakan agar dekat dari kampus,dan memenuhi segala kebutuhannya. Abah tidak pernah bilang dia merepotkan abah tapi mengapa pada nabila yang belum sempat lulus SMA nh abah berkata seperti itu?! Nabila juga ingin sekolah baah… nabila belum ingin menikah nabila belum mampu menjalankan tugas seorang istri nabila masi 16 thn aabaaahhh… kelunya dalam hati. Nabila tak akan sanggup mngungkapkan semua yang ingin dia katakana dan tanyakan, dia hanya bisa diam menerima segala serangan abahnya dan menelannya walau bgt pahit.ingin rasanya ia menangis tapi ia menahannya dengan sekuat tenaga dan berusaha tegar tanpa ekspresi apapun, hinggah abahnya meninggalkan kamarnya yg semakin sempit oleh deklarasi yang tidak pantas keluar dari mulut seorang ayah. Segera kejadian buruk tadi di ceritakanya pada syila,seorang pelajar yang umurnya terpaut lebih tua 3 tahun darinya.
“kak hati adek bener-bener sakit saat denger adek ingin dinikahkan dan,
Gak perlu sekolah. Kata abah adeh lebih baik nikah karena adek perempuan
Yang tugasnya nantinta hanya di dapur.
Padahalkan adek masi 16 th kak :(“
“jadi nabila baru 16 th? Da mau dinikahkan?!
Nabila masi sangat muda tuk menikah,gak masalah low nabila juga mau
Tapi low g?! jangan sampe nyesel,menikah bkn sebuah permainan,tapi
Sebuah komitmen yang harus qt pegang seumur hidup.
Kalau memang nabila gak mau, tolak aja de’,nabila gak usa takut.

Hmm… kakak tau nabila anak yang baik,
Selalu patuh dan taat ma orang tua, kakak bukannya ingin menjadikan nabila
Sbg anak pembangkang kakak hanya berharap nabila bisa hidup tanpa
Tekanan dan perintah kedua orang tua nabila, itu hidup nabila
Gak boleh ada yang mncampuri selain nabila dan ketetapanNya,
Menurut kakak orang tua hanya brtugas tuk menjaga anaknya agar tdk salah
Membimbing dan meluruskan ketika ia salah
Tanpa harus memonopolinya dan mengatur sesuka hatinya.
Nabila, low nabila gak ingin menikah nabila harus berani tuk menolak dengan tegas
Nabila punya hak tuk gak setuju….”
“kak nabila juga ingin nolak,tapi gak bisa….
Abah gak akan mendengarkan apa kata nabila.
Nabila bahkan terfikir tuk kabur tapi nabila takut kak
Mungkin abah dan ummi akan sangat membenci nabila
Nabila gak mau,meskipun menikah hal yang paling buruk
Tapi nabila juga gak ingin nyusahin abah dan ummi terus
Lagi pula ini yang mereka ingin kan
Jadi nabila harus jalanin,nabila gak apa-apa
Asalkan abah dan ummi bahagia nabila berusaha ikhlas”
“huuuffftt… nabila, meski kakak gak setuju tapi kakak menghargai keinginan nabila
Kakak kagum ma nabila yang begitu sabar dan tabah
Kakak berdoa moga nabila selalu diberi kemudahan dan kebaikan
Jika nabila berharap suatu keajaiban dan punya impian
Kakak akan berdoa semoga impian itu tercapai
Dan keajaiban itu datang dengan segera,nabila harus yakin.”

Dalam hati syila berharap pernikahan itu tdk pernah terjadi,dia kembali teringat pesan nabila bahwa calon suaminya adalah seseorang yang musyik spt abahnya nabilapun mengutip sebuah ayat dari surah an-nisa bahwa perempuan yang keji hanya untuk laki-laki keji dan perempuan beriman hanya untk laki-laki beriman,meski nabila tdk pernah bilang jika ia tdk setuju tapi syila bisa merasakan dan mngetahui dari semua tulisannya,syila dapat menangakap kekecewaan dan ketakutan yang berusaha ia tutup dgn senyuman.

‘huuufftttt” syila mendesah panjang, ia berfikir keras bagaimana ia harus menggagalkan rencana gila abah nabila,dia harus bertemu dan bicara langsung,dia yakin bisa melakukannya tapi bagaimana? Nabila berada di kota padang dan dia di kota bogor…

“Huuuffttt….mengapa ditahun yang bgt modern masi ada orang tua yang berfikiran kolot. Pendidikan penting baik bagi laki-laki atapun perempuan rosul jga telah mengatakan itu, bukankah wanita merupakan tiang agama? Dimana ketika para wanita bodoh dan tidak berilmu laki-lakipun tdk ada gunanya,sbg tokoh agama harusnya abah nabila faham akan hal ini. ketika menikah wanita akan menjadi navigator dari suaminya, wanita yang cerdas cenderung berfikir panjang dan mengambil tindakan dengan hati-hati demi kebaikan rumah tangganya dan masyarakat lalu apa jadinya ketika seorang yg berstatus sbg seorang istri bodoh dan tak mampu membantu suaminya baik dalam bertindak ataupun berfikir?! Ketika menikah seorang wanita akan menjadi ibu bagi anak-anaknya, madrasah serta guru pertama bagi putra putrinya,ketika ia tdk memiliki pengetahuan yang cukup dengan apa kemudian ia dapat mengajar anak-anaknya?! dan bagaimana ia akan menjawab pertanyaan yg akan muncul ketika anak-anaknya ingin tau mngenai berbagai hal. Pada kenyataannya wanita sangat membutuhkan pendidikan dan harus mendapatkan pendidikan yang baik”. Keluh syila didepan cermin
***

Dua minggu menjelang pernikahannya nurul yang mulai dekat dengan nabila saat tabliq akbar bulan lalu datang silaturahim kerumah nabila. Nabila menyambutnya dengan senyum hangat dan penuh perhasabatan,meskipun bgt nurul tetap bisa menangkap gurat sedih dan suram yang terpancar dari wajahnya yang manis.
“da msalah apa de’?”selidik nurul yang memang lebih tua 5 tahun darinya
“nabila kenapa nangis matanya sampe bengkak gitu, coba cerita sama kakak,mgkin kakak bias Bantu?”
Awalnya nabila mnolak dan brbhong, brkta dia hanya sedih setelah menonton film tapi nurul tidak percaya dan terus bertanya akhirnya nabila bercerita semua termasuk mengenai perjodohan diusianya yang begitu muda.
“gak boleh! Adek gak boleh nikah dulu! Adek masi kecil,masi harus sekolah. uda ntar malem kakak datang dan ngomong ma abah nabila.” Kata nurul dengan nada tegas, ada rasa takut yang menyusup dihati nabila mendengar ucapan nurul yang begitu nekad tapi diapun merasa senang dan lega berharap inilah pertolongan dan keajaiban yang selama ini ia minta pd Allah swt.

Malamnya nurul benar-benar datang, terjadi debat segit antara ia dan orang tua nabila, abahnya yang memang bgt keras marah dan membentak-bentak tapi nurul tetap tenang dan bersahaja,penjelasannya yang logis dan kata-katanya yang penuh wibawa mampu menjinakkan abah nabila.
Akhirnya pernikahan itupun batal dengan konsekuensi nabila harus keluar rumah dan tinggal bersama nurul.Nurul juga berjanji akan mnyekolahkan dan membiayai kuliah nabila.
***

Nurul asdalah seorang mahasiswi yang jg bekerja sebagai guru privat dan sd.ia seorang yatim dan bertanggung jawab dalam menafkahi ibunya yang kini telah tua dan sakit-sakitan. Melihat keadaan nurul yang akan bertambah sulit dengan kehadirannya,selama beberapa hari tinggal bersama nurul nabilapun memutuskan pergi diam-diam tanpa berpamitan dan meninggalkan malaikat yang telah mengeluarkannya dari neraka itu. Ia bukan tak ingin berpamitan tapi ia tak ingin seseorang yang telah dianggap sbg kakak itu sedih dan menghalangi keinginanya tuk pergi,dalam hatipun nabila sangat ingin bersama nurul,tapi dia tidak ingin menjadi beban bagi orang yang ia sayangi,ia tidak ingin merepotkan dan menyusahkan nurul seperti yang abahnya rasakan.
Cambukan kata itu masi tergores dan membentuk luka yang dalam hinggah ia tak ingin dekat dengan orang-orang yang ia sayangi sekalipun ia menginginkannya.

Seperti biasa usai solat subuh nurul berangkat ke sekolah,nabila yang sejak tadi besiap-siap kabur menatap dalam kakaknya dan melepasnya hinggah ujung jalan menelan bayangnya. pelan-pelan ia berjalan keluar dengan sebuah tas baju dan rangsel,di depan pintu ia mendengar suara ibu nurul yang mengaji dengan khidmat, setetes demi setetes air matanya jatuh dalam pelukan pagi yang begitu hangat. Selamat tinggal ibu… selamat tinggal kak nurul…ucapnya dalam hati.
Maaf kan nabila tapi terima kasih karena telah menerima nabila,,, nabila minta maaf, nabila terpaksa pergi…. Selamat tinggal keluarga kecilku.

Sepanjang jln ia brusaha tk menguatkan hatinya,brusaha tuk tdk menangis dan tersenyum walau sulit.selama empat jam ia berjalan menuju stasiun dan pergi menuju kota madya.perjalanan yang menyedihkan dan tidak pernah terbayang sebelumnya.

Allah maha adil.ya memang seperti itu, Dia tdk menganugrahkan orang tua dan saudara yang dapat mngasihi nabila dengan sempurna tapi Dia menganugrahkan saudara-saudara seiman yang sempurna dalam menyayanginya,selain nurul dan ibunya nabila pun dikelilingi teman-teman sekolah yang baik dan ramah,selain itu ia punya seorang kakak yang akan selalu mendukung dan mengharap yang terbaik untuknya, seorang kakak yang ia kenal dalam dunia maya namun begitu nyata dalam menyayanginya:)
Syila seorang teman dari facebook yang kini bagaikan kakak kandungnya sendiri, pada syilalah ia selalu bercerita tentang smw ksedihan dan kesulitannya selama ini. Syila pula yang selalu memotifasi dan memberikan ia dokungan moril untuk terus kuat dan berjuang meraih semua keinginannya. Bagi syila, nabila adalah orang yang memotifasi dia dan membakar semangatnya tuk terus maju dan sukses sedangkan bagi nabila, syila merukan kakak yang menyayanginya dan terus memberikan ia semangat agar lebih kuat dan mampu bertahan sejauh ini.
***

Kini nabila bekerja di salah satu usaha keluarga yang cukup sukses di kota itu, ia tinggal di ruangan yang disediakan pemilik usaha yang berada tepat dibelakang toko mereka. Nabila yang berumur 16 thn perlahan manjadi dewasa karena benturan hidup yang harus dihadapinya, ia tinggal sendiri dalam ruangan kecil dan sempit untuk dijadikan kamar,dapur sekalian wc itu…
Syila hampir tak bisa berkata apa-apa lagi ketika mendengar keadaan tempat tinggal adiknya yg begitu buruk,memang itu lebih baik dari sebagian besar lainnya tapi nabila masi mempunyai orang tua,ia punya keluarga yang harusnya bisa menjaga dan merawatnya,ia mempunyai kakak yang harusnya bisa menariknya kembali ditengah-tengah keluarganya,dan ia punya ibu.hidup ternyata begitu rumit tuk diselesaikan dengan satu rumus. hati syila lebih sakit lagi ketika mendengar nabila bercerita ia mendapatkan info bahwa orang tuanya sibuk membenahi rumah untuk menghilangkan hawa buruk dari anak pembawa sial.

Nabila pun bercerita bahwa ia disebut sbg anak pembawa sial oleh neneknya yang juga menjadi penyebab abahnya begitu membencinya karena mnganggap semua kesulitan dan masalah yang ada karena kehadiran nabila. astagfirullah…
Bagaimana mungkin seorang ayah bisa berfikiran seperti itu, anak adalah anugrah meski suatu saat bisa menjadi ujian tapi bikan bearti pembawa sial.
Hatinya bgt sakit, di ruangan dan tempat yang berbeda nabila dan syila menangis dan berdoa bersama agar kelak abah nabila bisa sadar dan mendapat hidayahNya.

Nun jauh disana klg nabila dapat hidup dengan nyaman,tinggal dirumah yang luas,makan-makanan yang enak dan tidur dikasur yg empuk. Sedangkan nabila… dia harus tinggal sendiri dalam ketakutan dan kesedihan, pnya keluarga tapi tak bisa bersama, makan apa adanya,dan tidur dalam kerinduan dalam kehangatan keluarga yang sempat ia rasakan sewaktu kecil… ia berjalan mendekati cela dinding yang berada tepat diatas kasurnya yang lusuh, sekelompok bintang bersinar tersenyum manis dalam gelapnya malam,tanpa terasa air matanya jatuh membasahi wajahnya yang begitu lelah
“nabila kangen baah… ummiii…”bisiknya lirih….

No comments:

Post a Comment